Wednesday, July 27, 2016

PUISI 1

  • Malam begitu hening. Saat kurasakan airmata bening, menetes lembut ke pipiku ketika kau kukenang.

  • Aku sangat mencintaimu. Itu sebabnya kudokan kau dan dia berbahagia di dunia, dan kelak abadi sampai ke surga.

  • Bahagia dan sejahteralah bersamanya.
  • Tapi jangan kau larang aku merindukanmu. Sebab, mendoakanmu, adalah caraku mencintaimu.

  • Kini, harapanku tak lagi ingin memilikimu. Sebab kau telah memilih selainku. Tapi di hatiku tak ada selainmu, maka aku tetap mencintaimu.

  • Bila cinta berjanji, maka rindu yang akan menepati. Bila tak ada rindu, mungkin cinta tak lagi seperti dulu.

  • Sampai kini, aku tak mampu mengungkap apa yang tersembunyi dalam hati. Mungkin nanti, bila kita tak saling kenal lagi.

  • Dulu, sering canda. Kini rindu, seperti awal saling sapa. Tapi apa dayaku, rasa yang dulu ada tak pernah mampu kuungkap padanya.

SUMBER:KIDUNGKEKASIH

Wednesday, April 23, 2014

ADAKAH JAWABNYA…

Ingin ku segera memelukmu…
Membawamu tuk iringi langkahku…
Namun tak berhak aku…
Dan takkan kupaksakan itu…
Kau masih belum milikku…
Belum jadi kekasihku…
Dan ku belum jadi bagian hidupmu…
Belum jadi satu yang selalu mengisi hatimu…
Meski terasa lelah aku bertahan…
Aku akan terus menahan…
Segala kerinduan…
Dan hasrat yang tak terucapkan…
Kau bagai bulan…
Bersinar terangi gelap malam…
Terlihat oleh mataku tanpa penghalang…
Namun kau sulit tergapaikan…
Tapi aku pasti bertahan…
Karena kau tlah memberiku harapan…
Akan cintamu yang hampir mustahil tergapaikan…
Meski kutahu tak semudah itu tuk menggapaimu…
Karena yang inginkan kau bukan hanya aku…
Engkau putri raja yang didamba…
Banyak yang pangeran dan kesatria yang mencoba menggapaimu…
Sedangkan aku hanya prajurit tak bernama bagimu…
Ya… Aku memang prajurit tak bernama…
Tak sekuat kesatria…
Tak semenawan pangeran…
Hanya seorang pemimpi dengan sepenggal puisi saja…
Namun aku pasti menunggumu…
Menunggu jawaban dari cintaku…
Meski lelah aku…
Meski tipis harapanku…
Aku pasti kan menunggumu…

Tuesday, January 28, 2014

BIARKAN AKU MENJADI CINTA TERAKHIRMU

Telah berulang kali aku nyatakan niat di hati untuk membalut luka hati mu namun kau masih meragui keikhlasan cinta ku. Haruskah engkau terus menghukum para pencinta mu hanya kerana seorang kekasih yang tidak setia?
Sayang… bukalah pintu hati mu. Biarlah apa yang telah berlaku kau tinggalkan menjadi sejarah. Tidak ku minta kau lupakan sejarah itu kerana sejarahlah yang mengajar kita erti kehidupan hakiki. Namun ku pinta bukalah lembaran sejarah yang baru di hati mu. Penuhkanlah ia dengan cerita cinta dan kasih sayang yang baru. Aku berjanji sayang tak akan ada lagi air mata sedih yang akan mengalir lewat sepasang mata nan indah itu.
Sayang jangan takut mencuba lagi kerana kegagalan itu bukan untuk selamanya. Bila kita membiarkan ketakutan menguasai hati, kita biarkan kegagalan itu datang lagi.
Sayang… cinta pertama bukanlah cinta yang seharusnya abadi. Jika ia mampu kekal bersyukurlah tetapi bila ia pergi relakanlah. Aku tidak akan mungkin menjadi cinta pertama mu tapi biarkanlah aku menjadi cinta terakhir mu…  

Friday, March 29, 2013

CINTA ALAM MAYA

Bila kita dilamun cinta kita sering melupakan sahabat-sahabat kita. Bila kita bercinta kita mudah lupakan alam realiti. Kita sering terpenjara dalam sangkar alam maya cinta. Tanpa sedar kita menyakiti hati mereka yang selama ini setia disisi. Begitu rapuhnya cinta kita kepada sahabat-sahabat kita. Mungkinkah kerana pada fikiran kita, kita hanya perlu menjaga perasaan kekasih yang baru kita perolehi? Kita seolah-olah lupa sahabat-sahabat kita juga punya hati dan perasaan. Kita mencari mereka bila kita sedih, kecewa dan perlukan bahu untuk menangis. Tapi mengapa bila kita bahagia kita melupakan mereka? Mengapa tidak kita kongsi kebahagiaan itu bersama mereka? Luangkan masa bersama para sahabat tidak akan mengurangkan nilai dan rasa kasih kepada kekasih. Namun mengapakah kita sering berfikiran yang sebaliknya? Ataukah kita telah bosan bersama dengan sahabat kita yang sentiasa ada bila kita memerlukan? Tetapi pelik kita tidak pernah bosan dan jemu kepada kekasih. Sedarlah wahai para pencinta. Setiap insan disisi kita ada peranan dan kepentingan masing-masing. Jangan lupakan sahabat bila kita dipuncak bahagia kerana akan ada suatu masa nanti kita akan jatuh kebawah. Sahabat akan menyambut kita dibawah dan membantu kita berdiri semula. Tetapi kekasih akan berlalu pergi tanpa menoleh kepada kita semula.




PERMAINAN


Lewat nota-nota cinta mu kau hadiahkan aku dengan kata-kata dan madah-madah cinta yang mengasyikkan. Betapa aku terlena dan terbuai dengan janji-janji mu. Aku menjadi perindu sepi kepada ayat-ayat yang bisu.
Aku persis Sang Pungguk yang merindukan bulan. Bulan yang dari kejauhan tampak indah bercahaya dan berseri menerangi malam yang kelam. Tapi kita sering lupa bahwa cahaya itu adalah cahaya pinjaman cuma. Keindahan yang bersifat sementara, keindahan yang merupakan kepuraan semata-mata.
Begitulah diri mu. Aku terikat pada janji-janji pena mu. Aku mengharap pada kasih yang tak pasti. Aku memuja bayangan dirimu. Coretan pena mu memukau diri ku agar aku terus percaya dan lupa kepada realiti.
Tapi kini aku sedar…aku perlu kembali ke alam nyata. Aku harus lupakan kuasa pena mu, aku harus lontarkan segalanya jauh dari hidup ku. Biarlah nota-nota cinta mu menjadi sejarah. Sejarah pahit yang mengajar aku menjadi lebih dewasa dalam cinta. Usah kau permainkan aku lagi dengan pena mu…

Tuesday, March 26, 2013

PERLU KESABARAN


Ingin sekali rasanya untuk selalu ada disampingnya, bersama setiap hari.
Saat malam tiba dipenghujung kantuk, ia terakhir yang kulihat.
Saat membuka mata, aku ingin ia yang kulihat.
Harapan itu harus tergapai disela kerumitan dan hambatan yang menghadang keinginan.
Perlu kesabaran untuk meraihnya, menjadikannya bidadari dikamar, menjadikannya ibu bagi anak-anakku kelak, menjadikannya pendamping hingga akhir hayatku.
Kesabaran ini melatih kita untuk bersikap dan bertindak bijak serta berpikir logis.
Apakah kesabaran ini beresiko? Setiap langkah pasti menghadirkan resiko, resiko terburuk sekalipun.
Jika resiko terburuk terjadi, yakni memberikan ruang baginya untuk “bergerak bebas” dalam menjalani hidup, maka aku pun harus menghadapinya dengan kesabaran.
Bukankah menunggu adalah kegiatan yang sangat membuat bosan dan jengkel?
Percayalah, setiap dari kita memiliki garis hidup yang telah ditentukan olehNya.

MAAFKAN AKU...


Wahai kekasihku, maafkan aku jika telah membuat air matamu membasahi pipi. Membuatmu takut akan aku.
Wahai kekasihku, maafkan aku jika telah membuatmu merasa tak menentu.
Aku pun sama, ingin rasanya menangis. Aku pun menjadi tak menentu.
Aku pun menjadi tak berarti, menjadi abstrak untuk kehidupanmu.
Aku pun merasa jika aku telah membuatmu selalu bersabar.
Aku pun membuatmu selalu menunggu yang tak pasti.
Aku pun memohon kepada Tuhan agar aku bisa membuatmu tak lagi menangis, tak lagi bersedih, tak lagi tak menentu…
Wahai kekasihku. Aku telah membuatmu menanti akan waktu.
Maafkanlah saja aku…